SEKRETARIAT PENGURUS PUSAT PEMUDA GKPS
JL. Pdt. J. Wismar Saragih No. 39 Pematangsiantar
MULAILAH BERSAKSI BAGI KRISTUS
Nats : Kisah Para Rasul 1 : 8
Tujuan : Agar pemuda dapat menjadi saksi-saksi Kristus ditengah-tengah hidupnya, sehingga nyatalah kuasa Tuhan akan hidup ini.
I. Pendahuluan
Setiap orang pasti pernah memiliki “momentum”, yaitu suatu saat yang tepat untuk melakukan sesuatu dengan sukses. Biasanya momentum itu Cuma datang sekali-sekali, tidak terus menerus bahkan tidak jarang hanya satu kali, lalu lari berlalu. Sebab itu harus dimanfaatkan secepat-cepatnya dan setepat-tepatnya.
II. Penjelasan
Diatas ayat ini ditampilkan sebuah dialog antara murid-murid dengan Yesus. Sebuah dialog tentang momentum “Pemulihan kerajaan bagi Israel”, kerajaan mereka. Dalam bahasa yang lain, murid-murid ingin mengatakan bahwa sekaranglah saatnya Yesus membangun kerajaan bagi mereka. Tetapi Yesus tidak memberikan jawaban yang dapat membuat hati mereka senang dan bahagia. Bahkan dalam pikiran mereka bahwa kerajaan yang mereka idam-idamkan tidak akan pernah ada, karena sebentar lagi Yesus akan kembali ke kerajaan-Nya. Disisi yang lain, Yesus ingin katakan bahwa Allah sang Bapa mempunyai rencana sendiri akan mereka, akan bangsa mereka. Kepada mereka dituntut iman yang benar, mengakui kedaulatan Allah dalam segala hal. Iman yang benar adalah memperlakukan Allah sebagai Allah. Kita harus menaati ketetapan-Nya, bukan Dia yang menaati ketetapan kita.
Yesus akan naik ke sorga, Ia akan pergi sementara kita masih tetap di bumi. Kepada kitalah diberikan tanggungjawab melanjutkan segala pekerjaan Yesus yang telah dilakukan-Nya selama ini. Karena itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan samaria dan sampai ke ujung bumi”. Yesus menginginkan setiap orang percaya menjadi saksi bagi-Nya, bukan saksi bagi “kerajaan kita”, ambisi kita, kehendak kita. Kita hendaknya menjadi saksi bagi kerajaan Allah, bagi kehendak Allah, bagi kuasa Allah dan Kasih-Nya.
Yesus juga ingin mengatakan kepada murid-murid-Nya, bahwa mereka harus bersaksi bukan hanya untuk diri mereka sendiri, kelompok mereka, daerah atau kerajaan mereka. Kesaksian mereka tentang Yesus haruslah melampaui semuanya itu, seluruh dunia dan seluruh umat manusia.
III. Penutup
Yesus ingin mengajarkan kepada kita, secara khusus pemuda untuk menggunakan potensi yang ada pada kita secara maksimal untuk bersaksi tentang Yesus sampai akhir zaman. Hendaklah kita jangan menyia-yiakan waktu yang ada (masa muda) untuk hal-hal yang tidak berguna. Yesus naik ke sorga, sekaligus juga mengingatkan kita untuk keluar dari keegoan kita, lalu mengusahakan yang terbaik untuk semua. Orang muda sangat cenderung bersikap egois, tidak memiliki kepedulian, berpikir untuk diri sendiri, selera sendiri, kesenangan sendiri. Karena itu mari memanfatkan “momentum” ke pemudaan kita menjadi suatu kesempatan yang terbaik untuk bersaksi bagi kerajaan Allah, bagi kuasa Allah, bagi kasih Allah. Jangan pernah memakai istilah “aku masih muda” untuk mengelak dari panggilan dan suruhan Tuhan untuk menyatakan kerajaan-Nya di bumi ini. Ingat momentum
Masa muda akan berlalu seiring perjalanan waktu dan tidak akan pernah kembali lagi. Jangan sampai berlalu begitu saja tanpa makna, sehingga hidup kita tidak menjadi kesaksian tentang bagaimana besarnya kuasa dan kasih Allah dalam hidup kita. Selamat memaknai masa muda ini dengan momentum bersaksi tentang Tuhan.
Diskusi
1. Kesaksian apa yang dapat kita katakan tentang Yesus dalam hidup kita pribadi lepas pribadi ?
2. Hal-hal apa yang sering membuat kita tidak mau atau menghalangi kita untuk bersaksi tentang kristus?
3. Coba diskusikan model kesaksian yang bagaimana yang harus kita lakukan pada jaman ini?
Jemmi R Saragih, Pdt
KRISTUS KUNCI KEBANGKITAN DAN HIDUP
Nats : Yohannes 11 : 25
Tujuan : Agar pemuda jangan menyiayiakan kehidupannya untuk hal yang tidak berguna, tetapi mau mengisi hidupnya sesuai kehendak Tuhan.
I. Pendahuluan
Yesus adalah kebangkitan dan hidup, dan pembangkitan Lazarus dari kematian adalah tandanya. Nats kita ini memusatkan perhatian pada tema “hidup atas kematian” dalam satu penyajian yang tersusun rapi dan mudah dijadikan sebuah drama. Panggung sudah disediakan dan para pemeran sudah ditentukan. Saudara-saudara, Yesus, para murid dan Tomas, para pembesar, orang-orang Yahudi, Kayafas dan lain sebagainya. Ayat 25 – 26 adalah pusat teologis pada pasal ini.
II. Penjelasan
Nats ini dimulai dengan berita yang menyedihkan yang datang dari Betania yang letaknya dekat dengan Yerusalem (ay 18). Berita ini disampaikan kepada Yesus dengan bahasa yang sangat menyentuh “ Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit (ay 3)”. Tetapi keadaan Lazarus tidak semakin membaik, tetapi semakin parah dan pada akhirnya dia mati (tertidur) bahkan telah empat hari ia terbaring dalam kubur. Kondisi ini menciptakan kesedihan yang mendalam bagi keluarganya, termasuk kepada Maria dan Martha.
Dalam situasi kesedihan inilah Yesus datang ketengah-tengah mereka, menunjukkan betapa dalam kasih-Nya akan keluarga tersebut. Dan melalui kunjungan ini Yesus sekaligus ingin menyatakan bahwa Dia adalah pemilik kebangkitan dan hidup bagi semua orang percaya (termasuk Martha) bahwa Ia adalah Mesias, Anak Allah (ay 27). Orang yang memiliki iman, juga setelah kematian akan hidup kembali. Orang yang memiliki iman dan hidup tidak akan benar-benar mati. Pembangkitan Lazarus adalah sebuah pembuktian akan kebenaran itu.
Sebuah kebenaran yang lebih jauh yang hendak diungkapkan adalah bahwa karunia hidup dari Yesus kepada Lazarus mencakup kematian-Nya, pengurbanan hidup-Nya. Untuk mengasihi dan memberi kehidupan kepada Lazarus (kita), Yesus mau menempuh risiko kehilangan hidup-Nya. Pejalanan ke Betania mencerminkan makin dekatnya perjalanan menuju salib.
Mungkin kita heran akan keterlambatan Yesus menyembuhkan Lazarus yang mengakibatkan dia mati. Mengapa Yesus tidak berusaha menghalangi kematian daripada menunggu untuk mengalahkannya? Jawabnya “hal itu lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya (ay 15).
III. Penutup
Yang hidup akan mati, mati karena kita hidup. Itulah sebuah pernyataan tentang hubungan antara mati dan hidup. Tetapi ada hal yang lebih penting bagi kita ketimbang membahas tentang mengapa ada kematian?. Nats ini ingin membimbing kita para pemuda untuk melihat bahwa persoalan bukan terletak pada kematian, tetapi lebih kepada apakah kita mati sebagai orang yang percaya atau tidak?. Hal ini sangat berhubungan dengan kehidupan yang kekal dan kematian yang abadi. Lazarus meskipun ia telah mati, tetapi karena ia mati sebagai orang yang percaya, ia akan mendapatkan kehidupan. Tetapi bagi orang yang tidak percaya, kematian adalah kematian tanpa diiringi oleh kehidupan.
Kematian orang yang percaya, telah digantikan atau diambil alih oleh kematian Kristus di kayu salib, sehingga kita menjadi hidup. Melalui kematian juga kita akan disadarkan bahwa kita tidak memiliki kekuatan apa-apa, dan olehnya mari kita belajar menjadi percaya kepada Yesus sang pemilik kehidupan yang kekal untuk selama-lamanya.
Diskusi :
1. Menurut anda, hal apa yang paling ditakutkan di dalam kematian ?
2. Bagaimana anda memahami dan menjelaskan dibalik kematian ada kehidupan?
Jemmi R Saragih, Pdt
FirmanMu pelita bagi kakiku dan Terang bagi jalanku
Nats : Mazmur 119: 105
Tujuan : Arti Pentingnya Firman Tuhan dalam Kehidupan Pemuda GKPS
I. Pendahuluan
Didalam kehidupan kita selaku Pemuda, kita menghadapi banyak suka dan duka. Persoalan interaksi dalam keluarga (saudara dan orangtua), lingkungan dan dalam menatap masa depan sering membuat kita gundah dan merasa tidak berguna, hal ini membuat banyak pemuda menjadi tumbuh dengan pesimistis yang tinggi, putus asa dengan berbagai tindakan yang menyimpang dan merugikan baik bagi diri sendiri, keluarga dan juga lingkungan sekitar. (Prilaku dan Masalah yang terjadi terhadap Pemuda dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami). Alkitab merupakan Firman Tuhan yang menjadi pedoman agar kita semua mencapai kedewasaan dalam iman.
II. Penjelasan
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya tetap bersih? Dengan menjaganya sesuai FirmanMu” (Mazmur 119:9). Menjaganya sesuai Firman Tuhan berarti melakukan / melaksanakan semua aktivitas yang sesuai dengan kehendak Tuhan dengan selalu mengutamakan hubungan pribadi dengan Tuhan sebelum melakukan aktifitas. Mencintai Tuhan tidak dapat dibuktikan dengan kata belaka melainkan dengan tindakan mencintai firmanNya, dengan mencintai firman Tuhan berarti kita berusaha memahami Alkitab dengan benar. Bergantung kepada Roh Kudus merupakan sikap yang harus ada pada setiap orang yang rindu mengerti Firman Tuhan, sebab Dialah yang mengilhamkannya sehingga Dialah pengajar firman yang sejati (II Tim.3:16).
Dari hal diatas, Allah memberikan kepada kita beberapa alasan yang tepat mengapa seorang Pemuda Kristen harus mengandalkan Firman Tuhan didalam kehidupannya, seperti :
Firman Tuhan “sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita” (Ibrani 4 : 12). Firman Allah “bermanfaat …. Untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kesalahan (II Tim. 3: 16).
Firman Allah seumpama sebuah cermin yang menunjukkan keadaan rohani kita yang sebenarnya (Yak 1 : 23). Jika kita tidak menbaca Firman Allah maka kita tidak memperdulikan dosa-dosa dalam kehidupan kita.
Alkitab mengatakan bagaimana cara kita dapat diselamatkan dan disucikan dari dosa-dosa kita. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (Kis. 16:31). “jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (I Yoh. 1:9)
Alkitab adalah perlengkapan rohani untuk memperoleh kemenangan dalam kehidupan kita sehari-hari. “Trimalah …. Pedang Roh, yaitu firman Allah” (Efesus 6:17). Firman Tuhan memberi kuasa kepada kita untuk bertahan dan menghadapi iblis dan segala kuasanya. Tuhan Yesus sendiri mengalahkan iblis dengan pedang roh (Lukas 4:4,8,12).
Firman Tuhan “Kesukaannya ialah taurat Tuhan dan yang merenungkan taurat siang malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya” ( Mazmur 1:2-3a). Merenungkan Firman Tuhan dan melakukan apa yang dikatakanNya, maka kita akan berbuah dan berhasil serta memiliki buah roh (Gal 5:22-23).
III. Penutup
Allah mengajarkan kita apa yang dikehendakiNya untuk kita lakukan dan kita selaku Pemuda GKPS perlu menaati perintah-perintahNya itu. Kita tidak dapat mengikut Tuhan jika tidak mentaati apa yang telah diajarkanNya melalui firmanNya. Hendaklah kita semua menjadi pelaku FirmanNya dan bukan pendengar saja (Yakobus 1:22).
Dengan setia merenungkan dan melaksanakan FirmanNya secara baik dan terus menerus akan membentuk Pemuda pribadi-pribadi Kristus yang menjadi contoh dan teladan dalan setiap langkah dan perbuatan kita. Semua Tuhan sediakan bagi Kita yang bersedia menyediakan waktu untuk mendengarkanNya dan melaksanakan dengan setia dalam hari-hari kita.
Diskusi
1. Bagaimana Arti Pentingnya Firman Tuhan dalam Kehidupan Pemuda GKPS
2. Apakah Firman Tuhan telah menjadi Pelita dan Terang bagi Kita ???
3. Dari bahan PA diatas kemukakan pendapatmu tentang kehidupan Pemuda saat ini banyak yang jatuh kedalam Narkoba, Minuman Keras, Seks Bebas, dll
Jean Alembert Purba, SE
Memberi Diri
Nats : Roma 12:1-12 dan Mazmur 50: 23
Tujuan : Agar Pemuda GKPS tetap mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan
I. Pendahuluan
Hidup kita adalah pemberian Allah dan Tuhan ingin manusia mengambarkan kemuliaanNya. Tuhan selalu menyertai, memberkati dan melimpahi manusia dengan berkatNya sehingga sudah selayaknya kita mengucapkan syukur dan terima kasih atas semua yang Tuhan berikan atas hidup kita. Di Dunia ini kita mungkin dapat menyebut beberapa nama yang menurut kita dapat menjadi teladan bagaimana mereka menunjukkan ucapan syukurnya kepada Tuhan atas apa yang diterimanya. Banyak tokoh-tokoh panutan yang memberikan dirinya sebagai persembahan buat Tuhan dengan mengabdikan diri sebagai alat Tuhan didalam melaksanakan tugas-tugas mulia.
“Sebab Segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia, dan kepada Dia” (Roma 11:36). Hal ini dapat dijadikan dasar utama dan komitmen kita didalam memberi kepada Tuhan dan manusia.
II. Penjelasan
Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mempersembahkan yang terbaik buat Tuhan (Roma 12:1). Gereja merupakan alat Tuhan untuk membangun tubuh Kristus di dunia ini, Pemuda GKPS sebagai bagian dari Gereja adalah modal yang sangat besar potensinya untuk ikut dalam tugas-tugas pelayanan gereja. Karena dengan kepengurusan yang bersinergi dan mempunyai koordinasi yang baik serta diikuti keinginan beribadah dari setiap anggotanya dalam menyampaikan persembahan kepada Tuhan merupakan modal yang sangat berguna didalam membangun tubuh Kristus di dunia.
Tidak ada alasan keterbatasan waktu dan kemampuan, pantas atau tidak pantas di dalam mempersembahkan Ucapan syukur kita kepada Tuhan karena dengan memberi diri dengan tulus dan dengan kerendahan hati sebagai alat Tuhan merupakan ibadah manusia yang sejati kepada Tuhan yang disembahNya (Mazmur 50:23). Tuhan hanya menuntut apa yang kita miliki, bukan apa yang tidak kita miliki (Markus 12:41-44). Mari kita berikan kepada Allah, kepada gereja (tenaga, ide/pemikiran, fasilitas) apa yang kita miliki, yang sesungguhnya juga datangnya atau berasal dariNya, karena Allah berjanji Dia akan memberikan berkat yang berkelimpahan bagi orang yang menyampaikan persembahan kepadaNya.
Hal-hal yang ingin disampaikan berkaitan dengan Memberi Diri
Setiap pemberian adalah pernyataan dari rasa ketaatan dan penyerahan diri kita kepada Tuhan. Yesus telah memberikan teladan, Ia memberi bukan sebagian hartaNya, tetapi dirinya. Bukan sebagian kekayaanNya tetapi seluruh kehormatan bahkan jiwaNya sendiri. (2 Korintus 8:9)
Roma 12. “..Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup..(ayat 1)..janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah …(ayat 2).” Seluruh pikiran, perkataan dan perbuatan, intinya seluruh kemampuan dan kegiatan kita harus dipersembahkan kepada Tuhan. “mempersembahkan” berarti penyerahan secara total, memberi diri kepada Tuhan dengan menjauhi dosa dan menentang kuasa dosa itu.
Menganjurkan kekudusan hidup yang berdasarkan perubahan batin dan berbakti kepada Tuhan dan sesama dengan merendahkan diri dan penuh kasih. Mempersembahkan tubuh kepada Allah sebagai persembahan yang sejati, dengan melakukan pekerjaan kebenaranNya melalui karunia-karunia yang diberikanNya.
Memberikan persembahan dengan kasih yang tidak berpura-pura dan tidak mempunyai maksud tertentu sehingga didalam kesatuan tubuh Kristus bahu-membahu dan tetap semangat dalam pekerjaan pelayanan yaitu mempunyai roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan
III. Penutup
Memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan atau Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan berarti hidup yang berakar, bertumbuh dan berbuah didalam Allah. Melakukan buah-buah Roh (Galatia 5 : 22-23) serta menjadikan diri sendiri menjadi milik Kristus satu-satunya.
Diskusi
1. Apa yang telah Tuhan brikan di dalam kehidupan kita dan apa yang dapat kita brikan sebagai ucapan syukur atas pemberianNya
2. Sudahkah kita secara pribadi mempersembahkan diri/hidup kita kepada Tuhan (Berikan kesaksian dan kiat-kiat yang telah anda lakukan)
Jean Alembert Purba, SE
Valentine Day
Nats : I Korintus 13:4-13 dan Yoh. 3 : 11-18
Tujuan : Setiap hari-hari Pemuda GKPS adalah Hari Kasih Sayang
I. Pendahuluan
Menurut sumber yang dapat dipercaya, Valentine (14 Februari 270) adalah seorang Uskup di Terni (Italia) yang selalu giat dalam pelayanannya, Valentine didalam penyampaian khotbahnya selalu mengedepankan contoh teladan Yesus Kristus dalam mengasihi semua orang dengan tulus tanpa membuat perbedaan asal, usul, usia, kaya atau miskin.
Didalam pelayanannya, Valentine hanya mengandalkan Tuhan dalam hidupnya dan tidak berhenti menunjukkan/menyebar kasih sayang kepada semua orang walaupun ketika itu Kaisar Claudius menangkap dan menjebloskannya kepenjara. Kesulitan dan hambatan yang dialaminya didalam penjara serta hukuman mati yang menjeratnya tidak menyurutkan Valentine, ia masih memperhatikan dan mendoakan semua orang. Valentine membuat kartu dengan gambar hati dan tulisan cinta, hal yang kemudian diikuti semua orang didunia. Valentine Day yang jatuh setiap tanggal 14 Februari (tanggal kelahiran Santo Valentine) mengingatkan semua orang untuk mengasihi dan menyayangi dan menyebar kasih disetiap detik kehidupan ini.
II. Penjelasan Nats
Setiap manusia pasti ingin disayang dan dikasihi, diperhatikan dan dilayani. Yesus Kristus telah memberikan itu semua buat kita, sebagai Tuhan yang menciptakan semua, Ia tetap melayani dan mengasihi ciptaanNya. Contoh teladan Tuhan kita menjadi tanggungjawab Pemuda GKPS untuk mengasihi disetiap kehidupannya. mengasihi dan melayani juga merupakan patron dan pedoman bagi kita Pemuda GKPS, dengan melayani dan mengasihi sesama didalam setiap perkataan dan perbuatan, kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, gereja serta didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan melaksanakan contoh teladan Yesus Kristus, Pemuda GKPS diharapkan menjadi pribadi-pribadi yang disenangi dan dikasihi semua orang didalam pergaulannya karena ketika kita menghargai, menyayangi dan mengasihi orang lain dengan penghargaan yang tulus maka orang-orang disekitar akan merasa bahwa Yesus dengan perantaraan kita hadir dan memberi kebahagiaan.
Kebahagiaan merupakan impian setiap orang dan banyak cara dilakukan tetapi seringkali malah menghasilkan penderitaan dan kesengsaraan. Muncul pertanyaan; Apa/Siapakah yang membuat kita Bahagia? pendapat dan anggapan orang lain. Kita sering mengira dapat merasa bahagia dengan suatu prestasi pribadi, tetapi sesungguhnya yang membuat kita bahagia adalah penghargaan, pujian dan kekaguman orang lain.
Dengan melihat kasih Tuhan dalam penyertaanNya dikehidupan kita, kasih sayang yang diberikan Valentine pada sesama, mari melihat kehidupan di sekitar kita. Banyak orang mendapatkan penderitaan, kehilangan segala sesuatunya karena pendapat buruk orang terhadapnya. Banyak orang yang mempunyai kecakapan/kemampuan teknik kehilangan pekerjaan karena sifat mereka yang dianggap aneh dan buruk oleh orang lain. Keberhasilan dan kemenangan yang dicapai seseorang didalam kehidupannya (sosial/perdagangan) adalah berkat pendapat baik orang-orang tentang dirinya. Inti dari pengajaran Kasih Kristus adalah bahwa Kebahagiaan tergantung pada sikap dan perbuatan orang lain terhadap kita dan sikap orang lain tergantung pada kelakuan kita sendiri.
III. Penutup
Valentine Day atau Hari Kasih Sayang dirayakan banyak orang setiap tanggal 14 Februari setiap tahunnya tetapi sebagai Pemuda GKPS, kita diberi tanggungjawab oleh Tuhan kita untuk menjadikan setiap hari didalam hidup kita adalah Hari Kasih Sayang, memberi kasih dan menyayangi sesama, murah senyum dan senang melihat orang bahagia dan sedih ketika sesama menderita
Dalam pelayanannya Pemuda GKPS diharapkan mampu mengenakan Kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (Kolose 3:14). Ungkapan bijak yang harus kita pedomani oleh Pemuda GKPS “Ketika mata terbuka, hal pertama yang teringat dan terlintas adalah bagaimana mengasihi dan menyayangi. Malam hari ketika mata akan terpejam, hal terakhir yang teringat adalah seberapa banyak orang yang bahagia dan tersayangi”.
Diskusi
a. Sudahkah Pemuda GKPS menjadikan setiap hari sebagai Valentin day
b. Sebutkan Alasan mengapa orang-orang tidak dapat bergaul dengan sukses, dan apa solusi?
c. Dengan apakah Pemuda GKPS bersaksi ditengah-tengah kehidupannya.
Jean Alembert Purba, SE
Mengendalikan Seks Dalam Masa Muda
Nats : Amsalm3m: 1– 4 ; 8 - 9
Tujuan : 1. Agar Pemuda GKPS mengerti dan menyadari tentang bahaya perjinahan dan dimampukan untuk hidup kudus dan tidak melakukan seks bebas.
2. Agar kehidupan seks Pemuda GKPS pada masa muda dikendalikan dan diarahkan secara wajar.
I. Pendahuluan
a. Seks Sifatnya Asali
Motif seks sifatnya asali (dorongan yang muncul yang diakibatkan oleh sifat bawaan manusia/kebutuhan biologis). Terkadang motif seks pada diri seseorang juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan belajar orang tersebut. Artinya, daya tarik dan gairah seksual orang itu sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, agama, etika dan budaya orang tersebut.
b. Tantangan dari Sifat Asli Seks
Daya tarik dan gairah seksual manusia merupakan sumber motivasi dan kreativitas dalam ilmu pengetahuan, seni dan budaya. Dalam hal ini, kreativitas manusia itu tampak dalam iklan, film, internet, televisi yang menjadikan perilaku seks manusia sebagai bahan dasarnya. Ini adalah salah satu jerat yang paling ampuh yang dipasang iblis disekeliling jiwa kita yang disebut denagn jerat ikatan seksual. Jerat ikatan seksual ini menjadikan seseorang kedalam titik pemaksaan, dimana tingkah laku orang itu menjadi tidak terkendali. Kekuatan jerat ikatan seksual tersebut menimbulkan rasa bersalah dan malu yang membisu. Artinya orang akan terbawa dalam kenikmatan yang tiada hentinya, dan mencari kenikmatan lain untuk memuaskan dirinya.
c. Cara kerja Perangkap Seks
Kunci kepuasan seksual tidak ditemukan dalam kelenjar kita tetapi dalam kepala kita, dan cara berpikir kita. Oleh karena itu jerat ikatan seksual bukan hanya tentang aktivitas seksual manusianya, tetapi lebih dari bagaimana seseorang itu menghadapi kepahitan, penderitan, rasa malu dan harapannya sendiri. Dalam hal ini, seks merupakan solusi dalam mencari kesenangan untuk mengatasi penderitaannya. Ada tidaknya obyek langsung tidaklah menjadio permasalahan, karena jerat itu sendiri ada di dalam pikiran orang tersebut. Jika seandainya obyek langsung itu ada, itu hanyalah untuk merealisasikan apa yang ada dalam pikirannya saja.
Dari uraian di atas, pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana mengendalikan pikiran kita sehinggga tidak terjerat ikatan seksul, padahal motif seks itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita?.
II. Penjelasan
Amsal 3 : 1-4; 8-9, berkenaan dengan berkat-berkat yang mendatangi orang yang setia. Berkat-berkat seperti panjang umur, lanjut usia, kesembuhan tubuh, kesegaran tulang-tulang akan mendatangi orang –orang yang kasih dan setia, yaitu orang yang tidak melupakan ajaran, yang memelihara perinyah, yang percaya pada Tuhan, yang tidak bersandar pada pengertian sendiri, yang mengakui tuhan dalam setiap perbuatannya, dan yang takut akan Tuhan.
III. Penutup
Jerat ikatan seksual berakar pada cara kita memproses kehidupan. Tetapi kenyataannya, saat ini masalah difungsi keluarga, trauma pribadi dan masyarakat yang ketagihan seksual malah semakin banyak dan meluas. Oleh karena itu cara kita menghadapi jerat ini adalah :
Hidup kasih dan setia kepada Tuhan.
Kita harus menyadari trauma-trauma yang melandasi hidup kita, masalah difungsi yang dihadapi keluarga dan masyarakat kita.
Sadarilah bahwa kuasa jerat ikatan seksual sangat kuat, dan kita akan kelihatan bodoh jikalau menganggap bahwa kita sendiri sanggup memutuskan jerat ikatan seksual tersebut.
Cobalah berusaha menghilangkan pikiran kita dari hal-hal yang memancing jerat ikatan seksual itu hadir dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat rohani.
Diskusi
1. Seberapa jauhkah seks itu bagi Pemuda GKPS?
2. Apakah sentuhan-sentuhan itu termasuk dalam jerat ikatan seks ???
Maria Goretti Purba
Seks Ditinjau Dari Iman Kristen
Nats : Kejadian 1:27-28; Kejadian 2:18; 24
Tujuan : Agar Pemuda GKPS memahami perbuatan seks hanya dilakukan dalam hubungan suami istri, selain diarahkan untuk tugas beranak cucu, juga memperoleh kesepadanan dan kesatuan ciptaan Tuhan.
I. Pendahuluan
Seks adalah sesuatu yang sentral dalam diri manuasia. Seks yang pertama kali mendefenisikan keberadaan manusia. Sejak lahir manusia dibedakan atas seksnya (jenis kelaminnya: laki-laki atau perempuan). Sentralitas seks dalam kehidupan manusia dikuatkan oleh fungsi reproduksi (sex as procreational) yang ada pada seks. Dengan fungsinya sebagai alat reproduksi, sex sering disamakan dengan suatu e lan vital, daya tarik, gairah dan misteri dari seks. Inilah yang mnjadi motivasi dan sumber inspirasi kegiatan kreatif baik dibidang seni dan budaya, intelektual bahkan spritual.
Sentralitas seks dalam diri manusia juga dikuatkan oleh fungsi hormonal tubuh manusia. Pelepasan adrenalin dan endorfin sangat kuat terjadi dalam aktivitas yang berhubungan dengan seks. Akibatnya, kegiatan seks tersebut akan terekam kuat dalam pikiran manusia dan mempengaruhi pandangan hidup manusianya.
Didalam hal inilah terkadang terkadang ada kesulitan menggabungkan seks dengan kekudusan. Mengutip istilah yang sering dipakai Paulus, “keinginan daging”, pikiran kita sering menyamakan seks dengan “keinginan daging”. Dan sebagai keinginan daging, seks dirasakan bertentangan dengan “keinginan roh”. Bagaimanakah seharusnya?
II. Penjelasan
a. Ayat 1:27
Dalam kerjadian 1:26, kata yang digunakan adalah adam. Dalam bahasa Ibrani Adam secara umum berarti kemanusiaan. Jikalau yang dimaksud “laki-laki”. Maka ayat 27 dapat diterjemahkan, “Allah menciptakan kemanusian menurut gambarNya, Ia menciptakan laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan bersama-sama membentuk kemanusiaan itu.
b. Ayat 2:18
Ayat 18 bukan mengenai hakikat perempuan tetapi menceritakan fungsi perempuan dalam membentuk kemanusiaan. Perempuan dan laki-laki bersam-sama membentuk kemanusiaan.
c. Ayat 2:24
Ayat 24 merupakan kesimpulan. Ayat 24 memperlihatkan bahwa cerita ini adalah sebuah etiologi, yaitu cerita tentang masa lalu untuk menjelaskan kenyataan masa sekarang. Cerita ini menjelaskan mengapa laki-laki dan perempuan saling tertarik secara seksual dan menikah. Maka cerita ayat 24 ini menyatakan bahwa pernikahan disini sebagai hubungan yang bersifat perjanjian.
III. Penutup
Seks ada bukan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa. Sejak penciptaan, Allah telah menciptakan pernikahan sebagai “lembaga” perjanjian laki-laki dan perempuan untuk membentuk kemanusiaan. Saat ini ikatan perjanjian ini dilakukan dalm bentuk Liturgi Pemberkatan Pernikahan.
Seks (sex as procreational) bukanlah keinginan daging tetapi merupakan tugas membentuk kemanusiaan yang ditetapkan Allah. Di atas telah disebutkan “energi” seks tersebut, yaitu penuh daya tarik, gairah dan misteri. Terlebih peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas seksual yang terekam kuat dalam pikiran manusia, yang dapat mengubah cara pandang seseorang. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengendalikan daya tarik, gairah dan misteri seks itu sebelum pernikahan.
Diskusi
1. Bagaimana pandangan anda dengan pribadi yang tidak menikah?
2. Bagaimana pula pandangan anda dengan pernikahan sejenis (homo/lesbian)?
3. Seks diluar nikah jelas tidak dibenarkan. Selain itu, seks diluar nikah jelas mendatangkan kerugian. Tinjaulah dari beberapa sudut pandang, kerugian-kerugian apa sajakah itu??
Maria Goretti Purba
Menderita Karena Kebenaran
Nats : I Petrus 3:12-17
Tujuan : Agar Pemuda GKPS tidak takut menderita demi mempertahankan kebenaran.
I. Pendahuluan
Kita sering melihat kenyataan di dunia ini bahwa Seks adalah sesuatu yang sentral dalam diri manuasia. Seks yang pertama kali mendefenisikan keberadaan manusia. Sejak lahir manusia dibedakan atas seksnya (jenis kelaminnya: laki-laki atau perempuan). Sentralitas seks dalam kehidupan manusia dikuatkan oleh fungsi reproduksi (sex as procreational) yang ada pada seks. Dengan fungsinya sebagai alat reproduksi, sex sering disamakan dengan suatu e lan vital, daya tarik, gairah dan misteri dari seks. Inilah yang mnjadi motivasi dan sumber inspirasi kegiatan kreatif baik dibidang seni dan budaya, intelektual bahkan spritual.
Sentralitas seks dalam diri manusia juga dikuatkan oleh fungsi hormonal tubuh manusia. Pelepasan adrenalin dan endorfin sangat kuat terjadi dalam aktivitas yang berhubungan dengan seks. Akibatnya, kegiatan seks tersebut akan terekam kuat dalam pikiran manusia dan mempengaruhi pandangan hidup manusianya.
Didalam hal inilah terkadang terkadang ada kesulitan menggabungkan seks dengan kekudusan. Mengutip istilah yang sering dipakai Paulus, “keinginan daging”, pikiran kita sering menyamakan seks dengan “keinginan daging”. Dan sebagai keinginan daging, seks dirasakan bertentangan dengan “keinginan roh”. Bagaimanakah seharusnya?
II. Penjelasan
a. Ayat 1:27
Dalam kerjadian 1:26, kata yang digunakan adalah adam. Dalam bahasa Ibrani Adam secara umum berarti kemanusiaan. Jikalau yang dimaksud “laki-laki”. Maka ayat 27 dapat diterjemahkan, “Allah menciptakan kemanusian menurut gambarNya, Ia menciptakan laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan bersama-sama membentuk kemanusiaan itu.
b. Ayat 2:18
Ayat 18 bukan mengenai hakikat perempuan tetapi menceritakan fungsi perempuan dalam membentuk kemanusiaan. Perempuan dan laki-laki bersam-sama membentuk kemanusiaan.
c. Ayat 2:24
Ayat 24 merupakan kesimpulan. Ayat 24 memperlihatkan bahwa cerita ini adalah sebuah etiologi, yaitu cerita tentang masa lalu untuk menjelaskan kenyataan masa sekarang. Cerita ini menjelaskan mengapa laki-laki dan perempuan saling tertarik secara seksual dan menikah. Maka cerita ayat 24 ini menyatakan bahwa pernikahan disini sebagai hubungan yang bersifat perjanjian.
III. Penutup
Seks ada bukan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa. Sejak penciptaan, Allah telah menciptakan pernikahan sebagai “lembaga” perjanjian laki-laki dan perempuan untuk membentuk kemanusiaan. Saat ini ikatan perjanjian ini dilakukan dalm bentuk Liturgi Pemberkatan Pernikahan.
Seks (sex as procreational) bukanlah keinginan daging tetapi merupakan tugas membentuk kemanusiaan yang ditetapkan Allah. Di atas telah disebutkan “energi” seks tersebut, yaitu penuh daya tarik, gairah dan misteri. Terlebih peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas seksual yang terekam kuat dalam pikiran manusia, yang dapat mengubah cara pandang seseorang. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mengendalikan daya tarik, gairah dan misteri seks itu sebelum pernikahan.
Diskusi
1. Bagaimana pandangan anda dengan pribadi yang tidak menikah?
2. Bagaimana pula pandangan anda dengan pernikahan sejenis (homo/lesbian)?
3. Seks diluar nikah jelas tidak dibenarkan. Selain itu, seks diluar nikah jelas mendatangkan kerugian. Tinjaulah dari beberapa sudut pandang, kerugian-kerugian apa sajakah itu??
Maria Goretti Purba
PELIHARALAH KESATUAN
1 Raja-Raja 12 : 1-24
Kesatuan dan persatuan adalah merupakan suatu kekuatan yang luar biasa dan menjadi idaman setiap kelompok/ organisasi yang sekuler maupun yang bentuknya kerohanian. Segala daya dan upaya dikembangkan demi menjaga keutuhan dalam persatuan suatu kelompok, sebab persatuan dan kesatuan adalah sesuatu yang indah, menarik dan sangat dibutuhkan. Kesatuan dan persatuan akan senantiasa terjalin indah, jika keharmonisan dapat tercipta dan terpelihara dengan baik. Keharmonisan terwujud melalui sikap yang saling melengkapi, memperhatikan, memaafkan dan jika berlomba melakukan kebaikan terhadap sesama. Tetapi persatuan dan kesatuan itu jika didasarkan kepada keuntungan dan mementingkan individu atau kelompok, itu akan rapuh dan tidak dapat lagi dipertahankan. Dan jika di dalam suatu organisasi terdapat kejanggalan atau saling mengintai kesalahan, maka kesatuan dan persatuan itu akan hancur.
Bangsa Israel adalah bangsa yang dikhususkan dan dikuduskan Allah untuk tujuan tertentu, yakni supaya bangsa ini menjadi saluran berkat Allah kepada semua bangsa dan kaum diatas bumu sesuai dengan pemanggilannya yang dimulai dari Abraham, yang dipanggil dan diutus menjadi berkat. Artinya melalui segala tindakan dan cara hidup bangsa itu, Allah ingin supaya mereka menjadi teladan kepada semua bangsa dan semua kaum manusia sehingga mereka akan membawa semua bangsa takut dan percaya kepada Tuhan, karena itulah Allah memilih dan memelihara bangsa itu dengan berbagai cara, misalnya : Allah membawa mereka keluar dari perbudakan, Allah menjamin makan dan minum dalam perjalanan selama 40 tahun di padang gurun dan lain-lainnya. Tetapi tidak berapa lama setelah bangsa itu mengikat perjanjian dengan Allah di Gunung Sinai, dimana bangsa itu berjanji akan melakukan segala perintah Allah, namun janji itu mereka ingkari dengan sungut-sungut dan ketidak-setiaan serta kekurang percayaan mereka akan penyertaan Tuhan. Mereka tidak percaya diri, lupa akan misi dan bahkan mereka terlalu serakah. Hal itu makin diperparah lagi ketika mereka ingin sama seperti bangsa lain dengan tunutukan harus mempunyai seorang raja sekuler yang dapat memimpin mereka seperti bangsa lain disekitar mereka, padahal bangsa itu terkenal dengan kerajaan Theokratis yaitu Allah sendiri yang menjadi raja bagi mereka. Sekalipun Samuel telah memperingatkan hak-hak raja dan hal-hal yang terjadi jika mereka harus memiliki seorang raja, tetapi mereka tetap bersikeras harus mempunyai seorang raja. Maka Allah akhirnya memilih Saul menjadi raja yang pertama di Israel dan karena ketidaksetiaannya kepada Allah, maka digantikan oleh Daud, yang oleh Allah dinastinya dijamin sampai selama-lamanya. Daud yang digantikan Salomo anaknya menjadi raja, sekalipun disana sini ia dipandang hebat, ahli dalam strategi pemerintahan dengan menjalin hubungan dengan negara tetangga, dan dapat mendirikan Bait Allah di Yerusalem dan mendirikan istana yang megah, namun pada akhirnya harus diakui dia tidak setia kepada Allah, oleh karena keinginan badani melalui para istrinya. Dia berlaku tidak baik di mata Tuhan dengan mendirikan bukit-bukit pengorbanan sesuai dengan agama para istrinya yang berasal dari bangsa lain. Walaupun Tuhan telah memperingatkan bangsa itu untuk tidak bergaul dengan bangsa kafir, tetapi Salomo memperistrikannya juga, sehigga ditengah-tengah bangsa yang dikuduskan itu telah terdapat pencemaran dan ini semuanya membuat murka Allah.
Allah telah berjanji akan mengoyakkan bangsa ini menjadi dua bagian oleh karena dosa itu setelah masa Salomo. Hal itulah yang terjadi pada masa itu, dimana setelah Rehabeam menggantikan ayahnya Salomo. Harapan bangsa itu setelah mempunyai seorang raja sebagaimana bangsa lain, adalah supaya mereka semakin makmur, adil dan sentosa, tetapi harapan itu menjadi sirna dan yang datang adalah seperti yang telah diingatkan oleh Samuel. Keberadaan raja ternyata memberatkan bagi sebagian bangsa itu. Pajak, pengambilan anak/ keluarga menjadi tentara dan pegawai dan lain sebagainya yang memberatkan rakyat. Setelah Rehabeam menjadi raja, Israel datang memohon kepadanya untuk memberi keringanan kepada bangsa itu. Tetapi apa yang datang?. Rehabeam yang pergi belajar dan meminta nasehat kepada kaum muda yang sebaya dengannya dengan menghiraukan nasehat para tua-tua, membuat Rehabeam salah kaprah dan salah arah dalam bertindak menentukan sikap dan haluan bangsa. Nasehat kaum muda yang mengatakan, kalau dia harus menambah tanggungan daripada yang diberikan Salomo, dan jika Salomo menghajar bangsa ini dengan cambuk, dia akan menghajar dengan cambuk duri.
Bagi kita para pemuda, apa yang dikatakan oleh para tua-tua adalah sangat bermanfaat : “naposo pangalopan gogoh, janah orangtua pangalopan podah” (Kekuatan dan tenaga ada pada pemuda, sedangkan berupa nasehat dan pengalaman ada pada orang tua). Kenyataan demikian perlu dipahami agar kita tidak mengelak atau tidak senang apabila kaum muda selalu diharapkan dan diandalkan dalam pekerjaan-pekerjaan dan kaum muda juga harus mau belajar dari kaum tua tentang pengalaman hidup, itulah yang diabaikan Rehabeam sehingga keutuhan bangsa tidak dapat dipertahankan, juga harga diri dan kesombongan selalu menonjolkan diri dan kuasa, tidak memahami siapa dia dan apa sebenarnya tugas dan tanggungjawabnya, adalah penyebab kehancuran kepemimpinannya.
Kita sebagai pemuda kristen, sekaligus sebagai orang percaya yang menginginkan persaudaraan dan persatuan supaya tetap utuh, perlu menjaga keharmonisan, menjauhkan kesombongan, penonjolan diri, tetapi dapat memahami tugas dan tanggungjawab yang sebenarnya, mampu mengutamakan kepentingan bersama dan membelakangkan kepentingan sendiri. Itu jugalah yang kurang diperhatikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini. Maka sebagai generasi penerus yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan, secara dini harus jeli dan cermat memahami hal tersebut, dalam kehidupan beragama, sosial, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, agar keharmonisan dalam mencapai rencana Allah dapat kita wujudkan.
Bahan diskusi :
1. Sebagai pemuda apa yang di lakukan agar terwujud rasa persaudaraan dan kesatuan yang utuh?
2. Bagaiman kita memaknai pesan : “Naposo pangalopan gogoh, orang tua pangalopan podah” ?
Parlindungan Damanik, ST
DIBALIK DUKACITA ADA SUKACITA
2 Korintus 7 : 1 – 11
Rasul Pauluslah yang menulis surat 1 dan 2 Korintus yang dialamatkan kepada Jemaat yang ada di kota Korintus ; adalah merupakan suatu pusat kota yang terkenal di daerah Timur Tengah, dimana didalam kota tersebut terdapat dua pelabuhan yang sangat strategis yakni Lekheum dan Kengkrea. Dengan demikian pelabuhan merupakan pintu masuk-keluarnya orang berdagang ke kota Korintus, sehingga kota Korintus menjadi pusat perdagangan yang sangat terkenal dan masyarakat disana hidup dengan begitu makmur di bidang perekonomian. Dengan masuknya orang dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda ke kota Korintus, ini dapat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat disana, sehingga menimbulkan dampak-dampak yang kurang baik yang dapat menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan dari rasul Paulus menuliskan surat 2 Korintus ini adalah :
1. Agar Jemaat Korintus tetap setia kepada Yesus sebagai Raja Gereja
2. Untuk menentang para lawannya, yaitu munculnya para rasul palsu.
Secara khusus Rasul Paulus menghimbau Jemaat Korintus agar tidak bersekutu dengan dosa yang dapat mencemarkan jasmani terutama rohani mereka, dan kemudian ia menganjurkan agar hidup dalam mensucikan diri dari dosa, sebab dengan demikian dapat menyempurnakan kekudusan dan takut akan Tuhan. Dalam hidup orang kristen tidak ada tempat untuk ketidakpercayaan dan dosa. Dalam konteks ini Paulus menggugah hati jemaat Korintus agar memberikan tempat baginya, sebab jemaat Korintus tidak begitu respon lagi akan diri Paulus. Mereka menganggap Paulus bukan lagi kawan tetapi sudah menjadi lawan. Bagi Paulus pandangan demikian jangan sampai terjadi diantara mereka, tetapi ia menginginkan agar dirinya ada dalam hati jemaat Korintus seperti sama halnya mereka ada dalam diri Paulus. Ia menyakinkan pembacanya bahwa ia tidak pernah berbuat salah terhadap seseorang pun, ia tidak merugikan seseorang dan cari untung dari seseorangpun.
Maksud Paulus mengangkat masalah tersebut bukanlah untuk menjatuhkan hukuman atas siapapun atau bukan pula untuk balas dendam atas lawannya yang mencemari nama baiknya ditengah-tengah jemaat yang ada di Korintus ketika itu. Akan tetapi ia menginginkan agar segala yang berbau kecurigaan dibuang, namun kasih jemaat Korintus selalu ada padanya. Paulus sangat mengasihi Korintus sehingga dapat dikatakan, biar bagaimanapun rencana lawan ingin menghancurkan atau mengagalkan reputasinya terhadap jemaat Korintus, tidak akan terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari ungkapan Paulus yang menyatakan “sehidup semati”, artinya bahwa kepribadian jemaat Korintus sudah melekat dalam diri Paulus dan inilah maksud dari penegasan kasihnya tersebut, “kamu telah beroleh tempat dihati kami”. Sebelumnya Paulus telah menekankan ikatan-ikatan bersama yang ada dalam penderitaan dan penghiburan Injil. Rasul Paulus yang bersedih hati atau berdukacita dalam dirinya karena jemaat Korintus menurutnya tidak berkenan atas dirinya, sekarang berbalik menjadi sukacita yang sangat besar. Setelah kedatangan Titus membawa berita yang menyenangkan hati Paulus, dimana Titus melaporkan dan meyakinkan Paulus bahwa orang-orang percaya di Korintus merasakan kerinduan untuk berjumpa dengan Paulus. Disamping itu Titus juga menyampaikan keluhan dari jemaat Korintus tentang apa yang menyebabkan rusaknya hubungan mereka dan mengakibatkan hilangnya kedudukan Paulus sebagai Rasul bagi mereka.
Bahkan jemaat Korintus begitu bersemangat untuk menghilangkan kepedihan dan kesusahan dimasa lalu. Mendengar semuanya itu, Paulus sangat terhibur, segala kesusahan yang dideritanya selama ini seolah-olah lenyap dalam sekejap karena persekutuan telah pulih kembali. Oleh karena itu suka citanya melimpah-limpah. Ada juga hal yang paling menyenangkan hati Paulus, dimana dukacita yang selama ini ada dalam jemaat Korintus membuat mereka sendiri benar-benar bertobat, artinya bahwa sebelumnya bukan hanya Paulus sendiri yang berduka cita atas jemaat Korintus, namun sebaliknya juga terjadi bahwa jemaat Korintus pun juga berduka cita atas diri Paulus yang mengalami penderitaan dan kesusahan di Makedonia. Mendengarkan laporan Titus, rasanya Paulus ingin cepat-cepat mengunjungi jemaat Korintus.
Dukacita menurut kehendak Allah selalu berakhir dengan sukacita yang indah, ia menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan, karena ia berpegang pada jaminan pengampunan. Pengampunan dari Allah itu mutlak dan tidak perlu disesalkan, dan tidak perlu terpaku pada kesalahan dan kepedihan di masa lalu. Sangat berbeda dengan dukacita yang datang dari dunia ini, dukacita atas dosa yang membawa rasa putus asa dan menghasilkan kematian. Hal ini dapat kita lihat ketika Yudas menghianati Yesus, yang berakhir dengan penggantungan diri (Mat 27 : 3-50), dengan perkataan lain, bahwa dukacita yang datang dari dunia ini berujung dalam penyesalan yang pahit, karena sudah tidak ada lagi harapan atau pengampunan, hanya keputusasaan dan kematianlah pada akhirnya yang menunggunya.
Tenggelam dalam rasa bersalah bukanlah pertobatan, melainkan kegagalan untuk berpaut di dalam iman kepada janji pengampunan Allah yang menyelamatkan.
Bahan Diskusi :
Bagaimana sebenarnya tindakan kita selaku umat Kristen dalam menghadapi tantangan dan rintangan yang tidak dapat lagi kita atasi…?
Parlindungan Damanik, ST
KITA HARUS SALING MENGASIHI
Roma 15 : 1 – 13
Persatuan dan kesatuan sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun jika kita amati setiap golongan masyarakat dan persekutuan, sering diancam oleh bahaya perpecahan oleh karena perselisihan paham atau keyakinan, baik dalam lingkup kecil seperti keluarga maupun ruang lingkup yang besar, seperti kelompok, partai/ organisasi maupun bangsa; juga hubungan yang lebih luar seperti antar bangsa yang dapat dengan cepat menciptakan permusuhan. Disana akan terjadi saling menyalahkan dan membenarkan diri/ kelompok/ bangsa sendiri.
Jika kita membaca pasal 14-15, disana dituliskan, terjadi perselisihan antara yang “kuat” dengan yang “lemah”. Untuk mengatasi perselisihan ini, maka Paulus memberikan prinsip berkehidupan dalam jemaat maupun dalam bermasyarakat. Prinsip hidup yang dimaksud adalah prinsip orang Kristen yang kental sifat Alturistic Kristianinya, yaitu memiliki sifat belarasa, empati, rasa memiliki yang dalam serta penuh kasih sayang terhadap sesama saudara seiman yang lain. Orang kristen tidak terpisahkan dari yang satu dengan yang lainnya dimanapun mereka berada dan apapun statusnya, kaya atau miskin, pandai atau bodoh, berpangkat atau tidak, populer atau terlupakan, pejabat atau rakyat, mereka semuanya terikat pada satu tubuh Tuhan Yesus Kristus dan mereka itu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tubuh itu. Dengan singkat dapat dikatakan, bahwa orang Kristen semuanya adalah merupakan satu kewarganegaraan kerajaan Allah.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, lebih ditegaskan : KITA YANG KUAT, WAJIB MENANGGUNG KELEMAHAN ORANG YANG LEMAH. Memang ayat ini menekankan pengertian oreang yang kuat secara iman atau secara rohani. Namun ayat ini tidak bermaksud melarang bila diinterpretasikan sebagai orang kristen yang dalam pengertian seutuhnya (rohani dan jasmani). Kita mengetahui, bahwa jemaat Roma terdiri dari dua golongan berbeda yakni: orang Yahudi dan Non Yahudi. Karena perbedaan latar belakang ini, maka timbullah pemahaman yang berbeda mengenai makanan, secara khusus makan daging. Anggota jemaat yang berlatar belakang Yahudi (lemah) ini, masih tetap terikat terhadap aturan-aturan Hukum Taurat, walaupun mereka telah menjadi Kristen. Mereka merasa cemas, bimbang, ragu-ragu dan gelisah tentang asal-usul makanan itu, mereka khawatir bahwa daging yang di pasar dapat menajiskan hidupnya, berhubung tidak ada ketentuan yang pasti, maka mereka menolak sama sekali untuk makan daging. Bagi mereka lebih baik makan sayur-sayuran. Sebaliknya anggota jemaat yang berlatar belakang non Yahudi (kuat), merasa bebas dari segala pantangan, tidak terikat pada Hukum Taurat. Dengan kebebasan mereka dapat menikmati segala jenis daging. Semua larangan lama telah dibuang, karena tidak cocok lagi dengan iman Kristen, mereka tahu apa yang telah dikatakan oleh Tuhan Yesus (Mat 15 : 11), bahwa bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Kelompok yang kuat inipun sering menganggap yang lemah sebagai orang Kristen kelas dua (mereka mengejek yang lemah dengan menyebutnya orang kurang maju, yang masih terbelakang, belum percaya dengan sepenuhnya kepada Kristus). Kedua golongan ini saling berpegang pada pemahaman atau keyakinan masing-masing, sehingga timbul masalah dalam jemaat Roma.
Orang Kristen non Yahudi telah menyalahgunakan karunia yang ada pada mereka. Karunia itu telah dipakai untuk mengecam sikap keragu-raguan saudara mereka yang berlatarbelakang Yahudi. Padahal sikap seperti ini telah bertentangan dengan tujuan dari kesatuan dan keutuhan umat. Oleh karena itu, Rasul Paulus memberi nasehat supaya jangan saling menghakimi dan jangan ada perpecahan. Karena makanan tidak dapat membawa manusia lebih dekat kepada Allah (1 Kor 8 : 8). Kerajaan Allah bukanlah persoalan makanan dan minuman (Roma 14 : 17). Yang paling penting bagi Paulus adalah kesatuan jemaat. Teguran ini lebih diarahkan kepada golongan yang kuat. Mereka diperingatkan agar sikap mereka tidak menjadi sandungan bagi kelompok yang lemah. Karena lebih baik tidak makan daging dan tidak minum anggur, jika itu dapat membuat batu sandungan bagi orang lain. Paulus menghimbau jemaat Roma agar lebih sering membaca Kitab Suci karena memberi kaidah untuk keserasian dalam gereja.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, kata Paulus. Aku ini berkata : “setiap orang diantara kamu, jangnlah memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, masing-masing anggota harus menyadari bahwa karunia itu diterima bukan karena perbuatannya, melainkan pemberian Allah”. Didalam persekutuan kristen harus saling memperhatikan diantara sesama anggota. Jangan mencari kesenangan sendiri. Kristus menjadi teladan untuk kita. Ia datang bukan untuk kepentingan diriNya. Dari awal sampai akhir hidupNya, Yesus memberikan perhatian untuk kita.
Bahan Diskusi :
Hal-hal apa yang sering membuat perpecahan atau ketidakserasian diantara kelompok pemuda? Bagaiman kita menyelesaikannya?
Kita masing-masing mempunyai perbedaan, ada yang kuat dan yang lemah, ada yang kaya dan miskin, pintar dan bodoh. Bagaimana caranya supaya perbedaan tersebut kita jadikan kekuatan membangun komunitas pemuda?
Parlindungan Damanik, ST
OPTIMISME YANG HANDAL
Nats : Johannes 4 : 14
Tujuan : Pemuda GKPS hendaknya memiliki keinginan yang membara
I. Pendahuluan
Seorang Pemuda bertanya kepada Socrates tentang rahasia kesuksesan. Socrates berkata kepada anak muda itu supaya menemuinya didekat sungai pagi hari berikutnya. Mereka bertemu dan socrates mengajaknya masuk kedalam sungai. Ketika sampai di kedalaman air hingga leher, tiba-tiba socrates menarik anak muda itu dan mendorongkannya kedalam air. Sang anak muda berusaha untuk keluar tetapi Soctrates terlalu kuat dan tetap menahannya, sampai anak itu megap hingga mulai membiru. Kemudian Socrates mengangkat kepala anak itu keluar dari air. Setiba diluar hal yang pertama dilakukan anak itu adalah terengah-engah dan menarik nafas yang dalam untuk mendapatkan udara yang cukup. Socrates bertanya ‘Apa yang paling engkau inginkan ketika engkau berada dalam air”, anak muda itu menjawab “Udara”. Socrates berkata, “itulah rahasia kesuksesan. Bila engkau sangat ingin berhasil seperti halnya engkau menginginkan udara, maka engkau akan memperolehnya”. Keinginan yang membara adalah titik awal semua prestasi. Apakah Pemuda GKPS mempunyai keinginan yang membara?”
II. Penjelasan
1. Air sebagai kebutuhan hidup
Teori mengatakan 70% dari tubuh kita terdiri dari air. Itu artinya air mempunyai dominasi yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Manusia tidak dapat atau tidak mungkin hidup tanpa air. Hanya, air yang selama ini berada dan mendominasi diri manusia adalah air yang setiap waktu terus menyusut sehingga setiap orang akan mengalami kehausan. Kehausan yang menimpa diri manusia akan membuatnya mencari sumber air yang memuaskan rasa hausnya.
Alkitab menyebutkan ada 735 ayat menuliskan tentang air. Dalam kesaksian alkitab, sebutan air dekat dengan peranan Tuhan yang selalu dirindukan oleh umat pilihanNya.
Mazmur 42:3 Jiwaku haus kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Mazmur 63:32 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Mazmur 143:6 Aku menadahkan tanganku kepadaMu, jiwaku haus kepadaMu seperti tanah yang tandus
Yesaya 44;3 Sebab Aku akan mencurahkan air keatas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tanah yang kering
Wahyu 22 : 1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah takhta Anak Domba itu.
2. Yesus adalah air hidup
Wanita Samaria dalam konteks Johannes 4 ini memaknai air yang disebutkan Yesus secara harfiah, sehingga fokus percakapannya hanya seputar sumur dengan peralatan untuk menimba air (Ayat 11-12). Akan tetapi Yesus berbicara soal air secara rohani yaitu datangnya Mesias, yang diurasi Allah, sebagai yang dirindukan oleh orang Samaria dan umat manusia umumnya adalah air yang membuat kehausan kembali, sehingga manusia terus mencari. Namun air yang isebutkan Yesus dalah tentang DiriNya sendiri yang diutus Allah menjadi Mesias, yang menebus dan menyelamatkan umat manusia. Air yang menyelamatkan itu, yaitu Yesus, akan memenuhi diri manusia dan menjadi sumber kehidupan, sumber kekuatan dan sumber inspirasi. Dia akan diam dalam diri manusia, dan menjadi mata air yang memancar, sehingga setiao orang yang memiliki air ini hidup penuh gairah, tetap segar dan optimis sepanjang hayat.
3. Pemuda dan Yesus sang air hidup
Paulus pernah mengingatkan Timoteus dalam I Timoteus 4:12 “Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”. Ayat ini lebih dari sebuah dorongan, memotivasi yang sangat relevan bagi kaum muda supaya mampu dan tampil dengan percaya diri dengan citra yang lebih positif. Tidak dipandang sebelah mata, atau hanya sekedar bunga-bunga bangsa, namun pemuda adalah bagian integral semua persekutuan. Itu hanya bisa jika pemuda ikut ambil peran dalam semua aspek kehidupan gereja, masyarakat dan negara.
Kecurigaan yang melanda pandangan akan kehidupan pemuda adalah minimnya keinginan (tidak memiliki optimisme hidup), mudah terpengaruh oleh hasutan yang bersifat kontemporer, lambat untuk mengambil keputusan dan rentan terhadap kejahatan dan kenakalan serta narkoba. Satu hal yang harus diingat, kita kekuatan batiniah, pemuda diisi dengan air hidup yang tidak pernah habis yaitu kasih Kristus. Jadilah Pemdua yang kuat, tabah, dan memiliki daya juang. II Timoteus 4:5 menyebutkan “Tetapi kuasalah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!” dan ingatlah bersama Kristus kita semua bisa. Rasul Paulus berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Pilipi 4:13).
III. Penutup
Optimisme, itulah ciri hidup orang percaa. Pemuda yang memiliki iman kepada Kristus memiliki kemauan hidup dan pengharapan yang kuat. Sekalipun krisis sedang melanda, namun satu hal yang harus kita yakini semuanya itu menjadi proses yang membentuk jati diri Pemuda yang tangguh (Roma 5:3-5). Mari, milikilah air hidup yang sebenarnya dan diamlah di dalam firmanNya (kolose 3:16), dan lihatlah segala hal akan terjadi demi kebahagiaan hidupMu.
Bahan Diskusi :
1. Bagaimanakah kita mengenali bahwa keinginan yang membara dalam diri kita itu benar dihadapan Tuhan (1 Joh 4:1)
2. Coba sebutkan faktor-faktor apa sajakah yang membuat kita lebih menginginkan sesuatu?
3. Ketika keinginan sudah begitu menggebu dalam dirimu, siapakah yang lebih anda dengar (Amsal 3:5-6)
Pdt. Bonatua Sinaga, STh
MENGGIATKAN KERJA KERAS
Nats : Pengkotbah 5:11
Tujuan : Bekerjalah lebih dari apa yang anda terima
I. Pendahuluan
Satu hal yang menghantui kehidupan kaum muda adalah tantangan pekerjaan dengan multi persoalan. Kita tahu dunia sedang menghadapi krisis keuangan yang sangat mempengaruhi lapangan kerja khususnya bidang industri. Lapangan kerja semakin sempit mengerucut, para pengusaha dihantui ketakutan akan bangkrut, dan dengan demikian kaum muda tertantang apa masih mungkin dapat pekerjaan. Disisi lain, kita juga terus tertantang bahwa diantara lapangan kerja yang semakin kecil, keahlian dan keberanian kaum muda terus dipertanyakan. Masih banyak para pemuda terlena dengan indahnya masa muda, lupa mengisi diri dengan keahlian dan kemampuan. Masih ada juga diantara pemuda mengisi masa muda hanya untuk meraih gelar tertentu. Dan dari sisi lain ada juga pemuda tanpa pendidikan yang cukup tinggi merasa pesimis dan dihantui inferioritas, rasa rendah diri.
Dunia industri jelas mencari orang yang lebih ahli ketimbang orang yang memiliki banyak gelar. Dunia pertanian membutuhkan orang yang mempunyai tenaga dan kemampuan yang sangat energik, selain modal finacial. Mampukah muda-mudi Kristen, pemuda GKPS, menjawab tantangan ini, untuk sekarang? Dan untuk masa yang akan datang?
II. Penjelasan
1. Bekerja adalah Hak dan Kewajiban setiap orang tanpa terkecuali
Setiap pemuda GKPS seharusnya sadar bahwa hidup harus bekerja. Dari semula Allah telah merencanakan bahwa manusia ciptaanNya akan dan harus bekerja.
Kejadian 1:28, Alalh memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka, “Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas segala binatang yang merayap dibumi”.
Kel 20 : 9, “Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan pekerjaanmu..”
Paulus dengan tegas mengingatkan, II Tesalonika 3:10, “Sebab juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu; jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
2. Bekerja harus sungguh-sungguh
Keluhan yang sering kita lihat bahwa banyak pekerja hanya sebagai sebuah selingan hidup, atau boleh disebut hanya untuk mengisi waktu. Kecendrungan pekerja yang demikian tidak akan pernah mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Dia bekerja karena menginginkan upah, tidak akan pernah memikirkan kualitas kerja.
Seharusnya setiap orang melihat pekerjaan itu sebagai tanggung jawab, atau bagian yang tidak terpisahkan dari hidup. Oleh karen itu etika kerj yang baik melakukan pekerjaan itu lebih dari apa yang kita terima. Jika ada orang bekerja dengan etika tersebut mari kita lihat apa yang akan terjadi! Paulus menyebutkan, dalam Kolose 3:23, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusi”.
3. Kebahagiaan Kerja dan Pekerja yang berbahagia
Pengalaman penulis pengkotbah bahwa bekerja itu jelas bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia. Hanya ada dua yang diingatkan dalam nats ini yaitu yang pertama Bekerja sebagai sebuah kebahagiaan dan yang kedua, bekerja untuk memperkaya diri atau meraih kekayaan. Sebenarnya upah atau uang yang dihasilkan dari pekerjaan itu adalah hak, bukan hadiah (Roma 4:4), hanya sering kita temukan banyak orang bekerja atau mencari kerja dengan tujuan memperkaya diri. Ayat PA ini merupakan kata-kata bijak yang harus dimaknai sebagai penuntun hidup bahwa yang utama adalah bagaimana kita boleh hidup tenang dan bahagia melakoni pekerjaan kita serta menikmati hasilnya. Oleh karena itu lihatlah pekerjaan itu sebagai cara Tuhan memberi untuk kita, untuk hidup dan bahagia.
III. Penutup
Dalam menekuni sebuah pekerjaan kita memerlukan motivasi yang benar. Kita telah melakukan banyak hal dalam hidup kita, tetapi kita harus yakin masih bisa lagi melakukannya dengan lebih lebih baik. Kita juga tahu apa yang seharusnya kita kerjakan, kenapa tidak dilakukan sekarang, jangan pernah tunggu hari esok apa yang boleh dilakukan hari ini. Salam berkarya bagi Pemuda, Barvo..!!!
Bahan Diskusi
1. Coba sebutkan faktor-faktor apa sajakah yang membuat kita kehilangan semangat bekerja
2. Sebutkan juga faktor-faktor apa sajakah yang membuat kita lebih bersemangat bekerja
3. Apakah anda sudah bekerja? Jika Ya, kemanakah hasilnya anda tujukan. Jika belum, bagaimanakah seharusnya kita mengelola hasil dari sebuah pekerjaan tersebut.
Pdt. Bonatua Sinaga, STh
Solidaritas dan Ketidaksetiakawanan
Nas : Efesus 5 : 1 – 2
Tujuan : Menjadi Pemuda yang solider terhadap sesama
Metode : Diskusi dan studi kasus Dengan Pertanyaan
I. Pengantar
Solidaritas merupakan istilah yang tidak asing lagi di telinga kita. Setiap hubungan sosial di dalam kemasyarakatan membutuhkan tindakan yang solider. Tentu yang dimaksud disini adalah solider sejati yang dapat menimbulkan empati, bukan solider yang semu. Solider yang di bangun melebihi batas-batas primordial mis, agama, suku, ras dan bahasa. Hubungan antar umat beragama akan menjadi rukun kalau di setiap umat ada perasaan solider, yang dapat terwujud dalam sikap tidak saling menyinggung, saling menghargai, dan hormat-menghormati.
Solidaritas terwujud dalam satu tindakan yang saling memperhatikan dengan empati. Dan lawan kata istilah soliedr adalah ketidaksetiakawanan. Istilah terakhir adalah suatu bentuk hubungan yang didasarkan umumnya pada situasi untung rugi yang sempit. Maksudnya? Saya hanya setia dalam suatu hubungan kalau hubungan itu memberikan untung kepada saya, kalau tidak, untuk apa dilanjutkan? Hubungan yan tidak di dasarkan pada empati atau belas kasihan hanya kepentingan sesaat/ egoisme pribadi
II. Penjelasan
Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus membuat suatu ajaran tentang bagaimana menjadi pengikut Kristus yang sejati. Timbul berbagai pengajaran yang tidak sesuai dengan iman Kristen, sehingga dikhawatirkan dapat membuat kegoyahan iman di tengah-tengah jemaat Efesus. Karena itu, paulus nengirim suratnya kepada jemaat di Efesus supaya mereka dalam terang panggilan kepada Yesus yang telah memberikan keselamatan kepada mereka yang terwujud dalam kesatuan jemaat walaupun karunia yang berbeda beda dan kehidupan sebagai anak-anak terang sebagai wujud manusia baru.
Kasih merupakan suatu formula ajaran dari Paulus kepada jemaat di Efesu. Agar hendaknya mereka dapat hidup dlaam kasih dari Yesus sebagai wujud penerimaan mereka akan karya pengorbanan Yesus yang telah mengasihi mereka dengan menyerahkan diriNya sebagai persembahan dan kurban yang harum bagi Allah. Kalau kasih ini kita letakkan dalam kerangka pengajaran solidaritas, maka jemaat di Efesus dan kita pemuda GKPS saat ini hendaknya solider dengan tindakan kasih. Solidaritas itu adalah suatu wujud tindakan manusia baru yang merupakan buah dari penerimaan karya salib Yesus. Tindakan kasih yang solider mewujud dalam tindakan yang melakukan perbuatan yang menyenangkan Tuhan dan menjauhi tindakan yang tidak menyenagkanNya. Dan ini dijelaskan dalam nats yang berikutnya setelah nats kita ini.
Study kasus :
Ada seorang pemuda yang bertempat tinggal di Pematangsiantar dan Kuliah di salah satu universitas ternama di Kota Medan. Sudah menjadi hal yang rutin seriap sekali sebulan dia pulang ke Siantar untuk meminta belanja lazimnya anak kos. Pada suatu kali saat dia balik ke siantar dengan Bus Intra, dia mendapat satu bangku yang kosong ketika dia berangkat dari terminal Amplas. Di perjalanan di daerah lubuk pakam naiklah seorang Nenek tujuan Pematangsiantar. Rupanya semua bangku terisi. Terpaksalah sang nenek berdiri. Pemuda tersebut melihatnya tetapi dia enggan untuk berdiri. Dia tidak dapat membayangkan betapa letihnya berdiri sampai ke siantar kalau dia mempersilahkan nenek tersebut duduk di bangkunya. Keesokan harinya sewaktu dia balik ke medan, disimpang timbangan ada seorang gadis cantik dari Serbelawan hendak ke medan. Gadis ini sangat cantik. Melihat si gadis berdiri dengan sigap dia menyilahkan gadis tersebut duduk di bangkunya. Dari simpang timbangan sampai ke medan dia tahankan untuk berdiri walaupun dia telah naik betis. Tetapi itu bisa terbayar setelah si gadis memberikan nomor HP nya sewaktu mereka berpisah.
Ada seorang pemuda yang dikucilkan para sahabatnya. Dia dituduh tidak setia kawan. Tidak mempunyai jiwa solidaritas. Pasalnya hanya sederhana, pemuda tadi menolak bergabung karena tidak suka keluar malam, merokok, begadang dll. Akibatnya dia tidak mempunyai sahabat di tempat itu.
III. Penutup
Solidaritas diperlukan dalam suatu hubungan kita bersama orang lain. Solidaritas itu hendaknya dibangun atas dasar kasih yang telah kita terima dari Allah. Tindakan kasih Allah yang telah memberikan anakNya ke dunia ini adalah tindakan yang solider dengan keadaan kita. Tindakan solider yang sejati bukan solider yang semu. Tindakan solider yang kita lakukan melebihi batas-batas yang mungkin ada di tengah-tengah masyarakat seperti suku, agama dan ras.
Diskusi :
1. Bagaimana menurutmu tindakan yang dilakukan pemuda (dalam studi kasus pertama) tadi dalam mewujudkan solidaritas?
2. Dalam studi kasus yang ke-2 solidaritas yang bagaimanakah yang terbangun? Bagaimanakah pemuda yang dikucilkan itu mengatasi masalahnya?
3. Coba daftarkan tindakan yang bagaimanakan yang dapat di kategorikan sebagai bentuk solidaritas.
Serbelawan, Vik. Pdt. Defri judika Purba Sth
Setia dan Tidak Murah Menyerah
Nas : Fil. 1:27-30
Tujuan : Agar pemuda menjadi orang yang setia dan tidak mudah menyerah
Metode : Diskusi, Kesaksian dan Perenungan
I. Pendahuluan
Kata setia atau kesetiaan merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita. Di dalam segala bidang kehidupan kita ini, kita membutuhkan setia atau kesetiaan. Negara membutuhkan kesetiaan dari warganya, keluarga membutuhkan kesetiaan dari anggota keluargannya, keluarga yang baru di berkati digreja membutuhkan kesetiaan dalam hubungan mereka, seorang muda/I yang terlibat dalam cinta asmara membutuhkan unsur setia dalam hubungan mereka. Kita juga diharapkan untuk saetia dalam Komitmen kita. Pekerjaan kita,dll. Kita diharapkan tidak mudah menyerah karena ketidaksetiaan kita.
Tetapi pertannyaan yang timbul, kesetiaan yang seperti apakah yang dimaksud? Tidak mudah menyerah yang bagai manakah dimaksud? Negara membutuhkan rakyat yang setia, tetapi setia yang bagaimana? Apakah setia untuk tunduk terhadap setiap kebijahan yang salah? Seorang orangtua menuntut anak untuk setia mendengar perintah orangtuannya. Tetapi apakah seorang anak harus setia kepada orang tuanya walaupun orangtuanya tidak setia dalam tanggung jawabnya? Seorang pacar membutuhkan kesetiaan dari pasangannya. Tetapi apakah kesetiaan yang membabi buta, tanpa melihat kesalahan yang diperbuat pasangannya? Mis. Selingkuh. Dan lebih dari itu semua, apakah kita dapat meletakkan kesetiaan kita itu dalam terang setia dalam iman dan tetap berjuang agar iman kita tidak mati karena ketidak setiaan kita? Pertanyaan di ataslah yang dicoba dijawab dalam penjelasan berikut.
II. Penjelasan
Paulus menulis suratnya kepada jemaat yang ada di Filipi ketika dia dipenjara. Paulus dalam suratnya kepada Jemaat yang ada di Filipi menasihatkan supaya mereka berjuang untuk teguh berdiri dalam satu Roh dan Sehati berjuang dalam iman mereka. Artinya, mereka tetap setia dalam iman mereka walaupun ada orang yang menginginkan mereka binasa. Ada lawan-lawan yang menginginkan mereka agar tidak setia terhadap berita Injil uyang mereka dengarkan. Paulus memberi semangat agar mereka tetap setia. Jangan menyerah. Tetap berjuang. Agar nantinya, walaupun Paulus tidak dapat menunjungi mereka, dia dapat mendengar bahwa jemaat yang ada di Filipi adalah orang-orang yang setia.dalam tugas, dan panggilan mereka sebagai orang kristen.
Seruan,ajakan, dan permohonan paulus ini juga menjadi seruan yang sampai kepada kita, Khususnya pemuda GKPS agar menjadi orang-orang yang setia, tidak mudah menyerah. Kalau dalam bagian pendahuluan ada pertanyaan ada pertanyaan, kesetiaan yang bagaimanakah yang kita harapkan? Maka kita dapat menjawabnya: kesetiaan dalam koridor, waktu, dan situasi yang tepat. Lebih dalam lagi kesetiaan dalam nama Tuhan.
Kita setia kepada Negara, terhadap perangkat-perangkat hukum tentu dalam koridor apabila Negara juga setia dalam fungsi dan perenannya untuk mensejahterakan semua rakyat Indonesia. Sesama anggota keluarga membutuhkan kesetiaan tentu dalam situasi apabila setiap anggota keluaga menjaga kesetiaan itu adalah milik semua. Seorang pacar menuntut kesetiaan dari pasangannya tentu dalam koridor apabila dia juga setia. Artinya kesetiaan itu berlaku dalam hubungan yang sama, dua arah, tidak hanya satu arah.
Pertanyaan kritis untuk kita semua pemuda GKPS :
Allah sudah setia mengasihi , apakah kita juga setia mengasihi Allah dalam bentuk mengasihi sesama?
Allah tetap setia menuggu kita supaya kita datang kepadanya. Apakah kita tetap setia datang kepadanya dalam doa-doa kita?
III Penutup
Kesetiaan Allah tidak luntur seiring berjalannya waktu. Tidak lekang. Dia tetap setia walaupun kita tidak setia. Yang di harapkan dari kita pemuda GKPS adalah menjadi orang-orang yang setia, Tidak mudah menyerah. Tentu setia dalam perkara yang benar,yang dikehendaki TUHAN. Setia untuk datang mengikuti ibadah pemuda, berdoa dan membantu sesama dll. Bukan setia dalam pekerjaaan yang sia-sia. Tidak berguna, mis : setia untuk tidak datang ke Greja, setia untuk tidak berdoa, setia untuk selalu berjudi, setia untuk bergadang/minum-minuman keras, atau setia untuk tetap melawan orangtua. Setia untuk tidak menerima nasihat , setia untuk menjelek-jelekkan orang lain atau setia untuk mencari kesalahan-kesalahan orang lain.
Diskusi:
1. Coba sebutkan faktor-faktor apakah dalam pribadi kita yang membuat kita tidak setia dalam hidup ini? Mis : dilingkungan Gereja, hubungan kita dengan Tuhan, sesama dll ( kesaksian pribadi lepas pribadi )
2. Coba diskusikan dimanakah akarnya, kenapa kita tidak dapat setia? Baik dalam pekerjaan ataupun tugas panggilan kita. Mis: sebagai pengurus pemuda kita tidak setia, mengapa?sebagai seorang anggota pemuda kita tidak setia, mengapa? Dalam sebuah pekerjaan kita tidak setia, kenapa?
3. Perenungan : kondisikan semua pemuda dapat rileks, tidak saling bersinggungan. Setelah semua dapat rileks, semua dapat menyanyikan lagu: selidiki aku ( kalau tidak tahu haleluya 234 ) ada baiknya dengan irikan petikan gitar. Menyanyi dengan lembut, dan diulang-ulang. Ajaklah semua pemuda agar dapat merenung, dan menarik kepada pribadi lepas pribadinya kenapa dia tidak setia, bagaimana supaya tetap setia dll. Sebagai penutup semua pemuda yang hadir di ajak untuk menyanyikan lagu tersebut.
Serbelawan, Vic.Pdt. Defri Judika Purba
ATUR WAKTU UNTUK BERBICARA
AMSAL 13:20
Semua orang pasti ingin supaya pintar, sehingga tidak heran jika seseorang berusaha sekolah ke luar negeri, mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk menimba ilmu di fakultas-fakultas yang berkualitas. Namun, walaupun banyak orang pintar hanya sedikit yang bijak. Sebab orang yang dikatakan pintar belum tentu bijak. Karena banyak orang pintar tidak tahu bagaimana mempergunakan kepintarannya dengan baik.
Kitab amsal secara umum selalu menawarkan suatu pilihan yang akan dilipih sesuai dengan pilihan manusia itu sendiri. Dimana setiap pilihan mempunyai dampak/sebab akibat positif maupun negatif. Dalam ayat ini juga ditawarkan dua pilihan mendatangkan kebaikan atau hal yang buruk dalam hal memperoleh kebijakan. Dengan mengatakan: “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” Mengapa manusia perlu bijak dan bagaimana ciri orang bijak? Alkitab mengatakan Raja Salomo yang menulis Amsal ini seorang raja yang bijaksana diseluruh dunia pada zaman itu. Kebijakan itu bukan diperoleh dari dirinya sendiri, tetapi diminta dari Tuhan dengan tujuan supaya Ia mampu memimpin bangsa Israel yang begitu besar jumlahnya, dan dpat menentukan mana yang baik dan yang buruk serta mampu mengambil keputusan yang tegas tanpa ada yang dirugikan. Dalam pasal 14, 15 banyak terdapat ciri/sikap orang yang bijaksana. “Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi orang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri (14:1)”. “Siapa lekas naik darah berlaku bodoh tetapi orang yang bijaksana bersabar (14:17). “Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan tetapi hati orang bebal tidak jujur (15:7).”
Sesorang yang menyadari bahwa ia tidak mampu melakukan sesuatu, dan ia meminta pertolongan temannya yang mengetahui dan mampu menolongnya dalam ketidakmampuannya. Itulah yang disebut orang bijak. Ia bukan hanya meminta pertolongan, tetapi juga bergaul akrab dengan orang itu agar ia memperoleh banyak waktu dan kesempatan untuk belajar dan selalu bertanya sesuatu hal yang belum diketahuinya, supaya ia tahu dan pengalaman/wawasannya akan bertambah karena belajar dari kebijakan orang tersebut. Sedangkan orang yang suka berteman dan menghabiskan waktunya bergaul, berbicara bersama orang bebal maka dengan sendirinya ia akan terpengaruh dengan sikap yang dilakukan orang itu. Sama seperti seorang anak remaja yang berasal dari keluarga baik, karena ia bergaul bebas dengan orang-orang peminum, pemabuk, penjudi, maka cepat atau lambat anak itu akan terpengaruh dengan sikap teman-temannya. Ia akan terjerumus mengikuti perilaku jahat mereka. Maka bagian ayat ini dikatakan “tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” Sehingga lebih baik mengatur waktu dan kesempatan untuk bergaul dengan orang bijak.
Menentukan pilihan dengan benar sangat berpengaruh pada masa depan. Kehidupan ini selalu menawarkan dua pilihan kepada kita khususnya pemuda, dimana yang harus kita pilih dengan bijak masing-masing berdampak positip atau negatip. Jadi, tentukanlah pilihanmu mau menjadi orang bijak dan berhasil atau menjadi orang bebal bernasib malang. Tentu orang yang bijak tahu menentukan yang terbaik bagi kehidupannya dan untuk masa depannya. Orang bijak juga bukan hanya mendengar tetapi juga mengikuti, menjalankan, meniru cara hidup orang yang baik. Bagaimana cara pemuda dapat menentukan pilihan yang benar yaitu dengan belajar dari orang bijak serta yang paling utama pinta kepada Tuhan seperti Raja Salomo, melakukan kehendak-Nya. Sebab takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, mintalah kebijaksanaan dari Tuhan untuk menentukan pilihanmu sekarang yang akan memberi masa depan yang penuh harapan.
Amin
Diskusi:
1. Menurutmu apakah engkau sudah tergolong seorang yang bijak, alasanmu?
2. Apakah yang harus kamu lakukan untuk memperoleh kebijaksanaan?
Vikar P.W. Lestari Sitompul
DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
Lukas 12:35-40
Dalam Lukas Pasal 12 didepannya, membicarakan tentang sikap hidup yang baru pada mereka yang telah menjadi warga kerajaan Allah.
Tentang kerajaan Allah ditemukan dua hal dalam Perjanjian Baru:
1) Sejak kedatangan Mesias/Kristus Kerajaan itu sungguh ada di dunia ini sehingga kita kini dan disini sudah boleh hidup sebagai warga kerajaan itu.
2) Sekali kelak kerajaan itu akan menjadi nyata sehingga kita di dunia hidup ini hidup dalam menantikan kerajaan itu. Kerajaan yang kedualah bagian yang hendak dikatakan dalam nats ini, bahwa pada akhir zaman Mesias/Kristus/”Anak Manusi” akan datang kedua kalinya untuk menghakimi manusia dalam mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama di bumi ini.
Dalam hal penantian dalam nats ini Pengikut-pengikut Yesus diajak supaya tetap waspada dan berjaga-jaga serta siap sedia dalam melakukan tugas mereka yaitu melayani Tuhan. Sikap berjaga-jaga dan berlaku siap sedia dalam hal ini diumpamakan seperti hidup sebagai pelayan/hamba/budak dengan pinggang tetap terikat. Artinya siap sedia untuk bertindak dan bekerja. Sebab supaya jangan menghalangi diwaktu berjalan dan bekerja, maka jubah yang dipakai diikat dengan ikat pinggang. Demikian juga haruslah “pelita-pelita menyala” artinya murid-murid itu tidak boleh hidup seakan-akan mereka tidur/tidak berbuat apa-apa, tetapi tetap siap sedia bertindak bila perlu dan sipa sedia menolong kalau pertolongan diminta.
Di ayat 36-38 orang kristen dalam menantikan kerajaan itru supaya bersikap seperti seorang hamba di rumah majikannya yang terus menerus berjaga-jaga menunggu tuannya datang. Dimana hamba itu tidak tahu jam berpa tuannya pulang, barangkali tengah malam, ataupun dini hari. Tetapi hamba itu tidak akan tidur sampai tuannya pulang. Dengan sikap seorang hamba yang demikian kita diingatkan pada Yesus Kristus sendiri yang datang ke dunia untuk melayani orang lain. Demikian hendaknya pengikut Yesus selalu setia dalam tugas panggilan memberitakan kabar kesukaan, berbuat baik untuk selalu menolong orang lain.
Sikap ketiga dalam menantikan kerajaan itu diumpamakan seperti seorang tuan rumah yang selalu berjaga-jaga, hati-hati dengan kedatangan pencuri ke rumahnya apabila ada. Tuan rumah itu tidak tahu jam berapa datang pencuri itu untuk membongkar rumahnya, demikian jugalah tidak dapat ditentukan sama sekali kapan “Anak Manusia” itu akan datang. Hendaklah pemuda kristen selalu hidup berjaga-jaga, melakukan pekerjaan yang baik setiap saat, sehingga kamu/kita semua tidak terkejut dan takut apabila saat waktu penghakiman itu sudah tiba.
Perihal tentang datangnya hari Tuhan sudah merupakan persoalan besar sejak dahulu. Banyak sekte yang meramal hari Tuhan dengan membuat kalkulasi matematis dari ayat-ayat alkitab inilah yang disebut guru-guru palsu, dan kita jangan percaya dengan penyebaran ramalan demikian. Kita percaya kedatangan kristus kedua kali untuk menghakimi manuasia. Kristus bisa datang tahun depan, sepuluh tahun lagi, seratus tahun lagi, atau bisa jadi Ia datang esok atau malam ini. Kita tidak ada yang tahu dan tidak perlu tahu. Yang penting kapanpun Ia datang kita sudah siap sehingga tidak perlu takut atau gelisah. Hanya murid yang menyontek gelisah melihat guru datang. Hanya pegawai yang tidak jujur yang terus bertanya “kapan bos datang lagi?”. Hanya pacar yang suka selingkuh yang gelisah dan ketakutan melihat pacarnya datang untuk menjumpai dia. Maka bagi orang kristen/pemuda-pemudi yang selalu melakukan kebaikan, yang menderita karena ketidakadilan, orang jujur, orang benar, bertahanlah sampai hari penghakiman, tetap setia untuk melayani Tuhan, ketahuilah semua itu tidak akan sia-sia, tetapi akan memperoleh upah di sorga. Akhir zaman adalah malapetaka bagi orang jahat dan tidak setia, tetapi kebebasan dan kebahagian bagi orang benar.
Amin
Diskusi:
1. Apakah anda mersa takut, dan gelisah menghadapi hari Tuhan?, Mengapa?
2. Bagaimana kita sebagai orang percaya/pemuda kristen mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali?
Vikar P.W. Lestari Sitompul
JANGAN BIARKAN AMARAH MENGUASAI PIKIRANMU.
Nats :Amsal 14:29 dan Amsal 16:32
Tujuan : Agar pemuda mampu mengendalikan diri dan menghilangkan
amarah
I.Pendahuluan
Tuhan Mengaruniakan akal budi,pikiran dan perasaan kepada manusia sehingga manusia dapat merasakan rasa senang,sedih,lucu,bingung,dan juga marah.
II.Penjelasan
Setiap orang pasti pernah marah atau emosi.Setiap menghadapi masalah atau sesuatu yang tidak diinginkan,perasaan itu bisa saja menghinggapi seseorang.
Pertanyaannya,apakah amarah itu dosa?
Sebuah kisah menceritakan tentang sebuah keluarga petani yang dikaruniai seorang bayi perempuan mungil berumur enam bulan.Mereka juga memelihara seekor anjing yang sangat setia.Anjing itu begitu pintar dan dapat diandalkan menjaga hasil pertanian keluarga itu.
Pagi itu sang petani dan istri bermaksud menjual hasil pertaniannya ke kota.Karena hasil yang sangat banyak,mereka terpaksa meninggalkan sang bayi di rumah.”Kan ada si anjing yang menjaga,”Kata pak tani pada istrinya.
Setelah semua hasil dagangannya terjual,mereka pun pulang ke rumah,dari kejauhan si anjing menyalak,melompat-lompat seakan-akan ingin memberitahukan sesuatu.Dengan cepat sang petani mendekati anjingnya dan ia kaget bukan kepalang melihat mulut anjing itu berlumuran darah.”Pasti anjing ini telah memakan putriku”Pikir pak tani.Serta merta dia meraih sebuah balok kayu dan memukul pecah kepala anjing itu.Anjing itu pun sempoyongan,menyalak lemah dan memandang tuannya dengan sayu.Setelah itu ia roboh tak bernyawa.
Suami-istri itu bergegas ke dalam rumah dan melihat putrinya sedang tidur pulas.di sampingnya tampak bangkai ular yang berlumuran darah bekas gigitan anjing.Suami-istri itu pun duduk tekulai,penyesalan menyelimuti hati mereka karena telah membunuh anjing setia penyelamat sang putri mereka.
Dari kisah tersebut kita diajak untuk merenung tentang bagaimana kita harus mengendalikan diri,menguasai pikiran dan emosi karena iblis sering menggunakan pikiran kita sebagai sarana berbuat dosa.Kita harus sadar bahwa emosi dan amarah yang meluap-luap pada akhirnya akan membawa kita ke dalam permusuhan,rasa sakit hati,penderitaan dan penyesalan.
III.Penutup
Rasa marah adalah naluriah dan dapat menghinggapi semua orang.Perasaan itu bisa datang kapan saja dan dimana saja.Tetepi jangan biarkan amarah menguasai akal dan pikiran kita karena pada akhirnya itu akan membawa kita menjauh dari damai sejahtera.Ingat,senjata utama orang Kristen adalah kasih.
Bahan Diskusi:
1.Apakah anda mudah dihinggapi persaan marah dan emosi?
2.Hal-hal apa saja yang dapat memunculkan amarah pada diri anda?
3.Bagaimana mengendalikan dan menghilangkan rasa marah dipandang dari sudut kekristenan?
Donni Harapan Manik SPd
TOLOK UKUR ORANG BIJAK DAN BERHIKMAT.
Nats : Yakobus 1:5, Yakobus 3:17 dan Amsal 1:7 a
Tujuan : Agar Pemuda mempunyai hikmat dan kebijaksanaan dalam menjalani masa muda
I.Pendahuluan.
Banyak orang yang rindu dan mendambakan hidup sebagai orang yang bijaksana dan berhikmat.Bahkan ada orang yang mengklaim bahwa dirinya adalah orang bijak dan berhikmat.Bijaksana dapat diartikan sebagai sikap yang mampu menempatkan sesuatu pada posisi atau porsinya sehingga tidak ada seorangpun yang merasakan ketidakadilan karenanya.Sedangkan hikmat berarti mempunyai akal budi yang bersumber dari pengajaran Tuhan.
II.Penjelasan
Orang yang bijaksana senantiasa mampu menempatkan dirinya dengan baik dimanapun dia berada.Sehingga tidak dapat dipungkiri semua orang akan menyukai dan menerima kehadirannya.
Ingin menguji apakah kita sudah menjadi orang bijak dan berhikmat?Yakobus 3:17 menjelaskan tujuh tolok ukur yang ada di dalam hidup orang bijak dan berhikmat.
Orang Bijak Memelihara Hati yang Murni
Isi hati terpancar melalui perkataan dan tingkah laku seseorang.Jika ia bijak,maka perkataan dan tingkah lakunya akan selalu manis dan membangun.Orang yang menjaga hatinya dari rasa iri,kepahitan dan penipuan,pengkhianatan,ambisius dsb adalah orang bijak.Lalu bagaimana menjaga supaya hati tetap murni?Berdoalah agar Roh Kudus memampukan kita melawan godaan-godaan duniawi.
Orang Bijak itu Pendamai
Orang yang penuh hikmat tidak suka berdebat apalagi sampai menimbulkan perselisihan.Orang bijak tahu kapan ia harus bicara dan apa yang harus dibicarakan.
Orang Bijak itu Peramah
Orang yang bijak mengerti bahwa membangun hubungan yang harmonis adalah penting dan harus ditegakkan.Karena itu ia selalu mempertimbangkan perasaan orang lain dan tidak memandang muka.Perkokohlah kehidupan kita dengan buah keramahan maka kita akan terhitung sebagai orang bijak
Orang Bijak Memiliki Hati Yang Tunduk
Hikmat yang benar membuat seseorang tidak merasa dirinya paling pintar , sebaliknya dia mudah diminta untuk berubah dan menerima bersedia saran,nasihat,dan kritikan yang benar.
Orang Bijak Penuh Kasih dan Buah-Buah yang Baik
Hikmat dari Allah membuat seseorang memiliki empati yang tinggi,artinya orang bijak secara proaktif akan mengulurkan tangan untuk membantu setiap orang yang memerlukan bantuannya.
Orang Bijak Tidak Memihak.
Orang yang bijak berbuat adil dengan tidak memihak . Meski berat ia akan berpegang dan berpihak pada kebenaran dan keadilan semata.
Orang Bijak Tidak Munafik
Orang yang bijak tampil apa adanya dan tidak bermuka dua.Ketulusan memagari jiwanya.Jika ia mengajarkan untuk jujur,bekerja keras dan kooperatif,maka ia akan terlebih dahulu bersikap jujur,bekerja keras dan kooperatif.
III.Penutup
Allah mengharapkan kita menjadi orang bijak karena Ia selalu memberikan hikmat kepada orang yang mau memintanya.Seperti Raja Salomo yang selalu mengandalkan Tuhan di dalam setiap tindakannya,demikian pula kita sebagai pemuda yang telah dewasa dalam iman.
Bahan Diskusi
1.Apakah setiap tindakan dan perkataan kita sudah kita lakukan dengan bijak dan penuh hikmat?
2.Apakah yang terjadi apabila setiap orang tidak memiliki hikmat dan kebijaksanaan?
Donni Harapan Manik SPd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar